Manfaat HS Code untuk Pelaku Bisnis
Bagi pelaku bisnis yang terlibat dalam perdagangan internasional, HS Code menawarkan berbagai manfaat, di antaranya:
Mempermudah Pencarian Tarif Impor dan Prosedur Bea Cukai: Dengan mengetahui HS Code yang tepat, pelaku bisnis dapat dengan mudah mencari tarif bea cukai dan prosedur yang berlaku untuk barang mereka. Ini akan mempercepat proses impor dan ekspor.
Mengurangi Potensi Masalah Hukum: Salah memilih HS Code dapat berakibat pada kesalahan tarif atau bahkan pelanggaran hukum. Dengan memahami dan memilih HS Code yang tepat, pelaku bisnis dapat mengurangi risiko hukum.
Efisiensi dalam Logistik dan Pengelolaan Inventaris: HS Code juga digunakan dalam sistem logistik untuk mengelompokkan barang berdasarkan jenisnya, sehingga memudahkan proses pengelolaan inventaris dan distribusi barang.
Untuk mengetahui HS Code suatu barang, Anda bisa mengakses beberapa platform resmi yang disediakan oleh pemerintah Indonesia. Salah satu cara adalah dengan mengunjungi laman Indonesia National Single Window (INSW) di http://eservice.insw.go.id/. Setelah masuk ke laman tersebut, pilih menu INDONESIA NTR di toolbar dan klik HS Code Information. Di halaman ini, Anda bisa mencari HS Code berdasarkan kata kunci dalam Bahasa Indonesia. Setelah memasukkan kata pencarian, pilih HS Code dengan delapan digit, dan Anda dapat melihat informasi terkait Bea Masuk, PPN, PPH, serta pembatasan atau larangan (Lartas) yang mungkin berlaku.
Alternatif lain, Anda juga bisa mengunjungi portal intrade.kemendag.go.id. Di sini, pilih menu Layanan dan klik Daftar HS. Pada kolom pencarian HS, Anda dapat langsung memasukkan nomor HS jika sudah mengetahuinya, atau memilih Uraian Barang (Indonesia) dan memasukkan kata kunci yang relevan. Setelah itu, klik Lihat, dan Anda akan menemukan berbagai informasi terkait nomor HS yang sesuai dengan kata pencarian Anda, lengkap dengan informasi tentang tarif dan aturan lainnya.
HS Code adalah bagian tak terpisahkan dari sistem perdagangan internasional. Dengan memahami cara kerja HS Code, manfaatnya, dan cara mencari kode yang tepat untuk produk Anda, pelaku bisnis dapat memastikan bahwa proses impor-ekspor berjalan lebih lancar dan sesuai dengan regulasi. Sistem ini tidak hanya membantu dalam menentukan tarif, tetapi juga menjaga kelancaran alur perdagangan internasional dengan pengawasan yang lebih baik.
HS Code adalah kode standar internasional untuk mengklasifikasikan barang dagangan. Artikel ini menjelaskan definisi, cara cek, serta cara membacanya.
Bagi Anda yang sedang mencoba menjajaki bisnis perdagangan internasional atau bisnis ekspor impor, ada beberapa istilah yang wajib Anda ketahui, salah satunya yaitu Harmonized System Code atau HS Code. Istilah tersebut merupakan pengkategorian dan pengklasifikasian barang dalam perdagangan internasional.
Sebenarnya ada dua sistem kode perdagangan internasional, yaitu Harmonized System Code atau HS Code dan Standard International Trade Classification atau SITC. Namun, penjelasan kali ini hanya akan membahas tentang apa yang dimaksud dengan HS Code, fungsi dan bagaimana cara membacanya
Apa yang dimaksud HS Code?
Merujuk Indonesia.go.id, HS Code adalah singkatan dari Harmonized System Code, yaitu suatu daftar penggolongan barang yang dibuat secara sistematis dengan tujuan mempermudah penarifan, transaksi perdagangan, pengangkutan dan statistik yang telah diperbaiki dari sistem klasifikasi sebelumnya.
HS Code, masih merujuk sumber yang sama, adalah yang paling menentukan regulasi tiap barang impor maupun ekspor, mencakup dokumen apa saja yang harus dipenuhi oleh importir/eksportir dan menentukan besarnya duty & tax yang harus dibayarkan kepada negara.
Penggunaan HS Code sendiri, menurut Djpen.kemendag.go.id bertujuan untuk:
Untuk mengetahui HS Code suatu barang, ada beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain:
Pilih menu INDONESIA NTR di toolbar, lalu pilih HS Code Information. Klik di bagian parameter, pilih BTBMI – Description in Indonesian. Masukkan kata pencarian pada Keywords dalam Bahasa Indonesia. Akan muncul berbagai macam jenis HS code dengan konten kata pencarian. Cari HS Code yang dibutuhkan. Cari yang delapan digit. Scroll ke bawah untuk mengetahui besarnya Bea Masuk, PPN, PPH, dan Larangan atau Pembatasan (Lartas).
Pilih menu Layanan, klik Daftar HS. Pada kolom pencarian HS, masukkan HS Code apabila sudah tahu nomor HS barang yang dicari. Jika belum, pilih menu Uraian Barang (Indonesia). Pada kolom sampingnya ketikkan keyword yang dicari. Klik menu Lihat dan akan banyak informasi soal nomor HS yang memuat konten kata pencarian, tentukan mana yang Anda cari. Nomor HS ada di sebelah kiri.
Bagaimana cara membaca HS Code?
HS Code terdiri dari delapan digit angka yang memiliki arti tersendiri. Berikut adalah penjelasannya:
Berapa digit HS code?
HS code terdiri dari delapan digit angka di Indonesia. Enam digit pertama mengikuti standar internasional yang ditetapkan oleh World Customs Organization (WCO), sedangkan dua digit terakhir merupakan pengembangan lebih lanjut oleh ASEAN dalam rangka ASEAN Harmonized Tariff Nomenclature (AHTN). Menurut beacukai.go.id,setiap negara anggota ASEAN sepakat untuk menggunakan sistem klasifikasi barang yang sama sampai tingkat delapan digit.
Kapan berlakunya HS Code?
HS Code secara periodik di amandemen oleh World Customs Organization (WCO) untuk menyesuaikan dengan perubahan pola perdagangan dan situasi dunia terkini. Di Indonesia, HS Code yang berlaku saat ini mengacu pada Buku Tarif Kepabeanan Indonesia (BTKI) 2022 yang mulai diberlakukan sejak 1 April 2022. BTKI 2022 merupakan sistem klasifikasi barang yang disusun berdasarkan Harmonized System (HS) dan ASEAN Harmonized Tariff Nomenclature (AHTN).
Apakah HS Code setiap negara berbeda?
HS Code setiap negara tidak selalu sama, karena setiap negara dapat mengembangkan kode klasifikasi barang sesuai dengan kepentingan dan kebijakan masing-masing. Namun, enam digit pertama dari HS Code bersifat internasional dan disepakati oleh 70 negara yang meratifikasi konvensi HS.
Di ASEAN, delapan digit pertama dari HS Code juga bersifat seragam dan disepakati oleh negara-negara anggota dalam rangka AHTN. Hanya digit terakhir yang dapat berbeda-beda antar negara, karena menunjukkan tarif nasional yang dikenakan pada barang impor.
Siapa yang menentukan HS Code?
HS Code ditentukan oleh WCO yang akan melakukan amandemen HS secara berkala untuk mengikuti perkembangan perdagangan dunia dan memenuhi kebutuhan anggota.
Di Indonesia, HS Code ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai melalui Buku Tarif Kepabeanan Indonesia (BTKI) yang merupakan turunan dari HS dan AHTN.
Melalui penjelasan di atas, maka dapat dipahami bahwa HS Code adalah salah satu hal yang sangat vital bagi pelaku jasa angkut barang untuk memudahkan proses kepabeanan dan pengawasan.
Buat kamu yang sering belanja atau kirim barang ke luar negeri, mungkin sering menemukan HS code atau Harmonized System. Namun, apakah kamu sudah tahu cara mengecek HS code?
Nah, sebelum cari tahu bagaimana caramengecek code HS barang impor dan ekspor, yuk simak dulu pengertian dari HS code terlebih dahulu. Buat kamu, yang sering jual beli barang dari luar negeri juga, sebaiknya jangan lewatkan informasi penting ini!
Bagaimana Cara Kerja HS Code?
Harmonized System Code (HS Code) adalah sistem pengkodean internasional yang digunakan untuk mengklasifikasikan barang-barang dalam perdagangan global. HS Code terdiri dari serangkaian angka yang terstruktur, mulai dari dua hingga enam digit, yang mengelompokkan barang berdasarkan kategori tertentu. Untuk mempermudah pemahaman, mari kita lihat bagaimana struktur HS Code ini dibagi:
Bab adalah bagian teratas dari HS Code dan diwakili oleh dua digit angka. Bab ini mengelompokkan barang-barang berdasarkan karakteristik umum mereka.
Apa tujuan Harmonized System Code (HS Code)?
Tujuan utama dari Harmonized System Code (HS Code) adalah untuk menyediakan sistem klasifikasi standar yang berlaku secara internasional untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan barang yang diperdagangkan di seluruh dunia.
Selain itu, masih ada tujuan lainnya dari penerapan HS Code, antara lain:
Secara keseluruhan, Harmonized System Code (HS Code) memiliki peran krusial dalam membantu menghubungkan dunia dalam aktivitas perdagangan internasional, mendorong pertumbuhan ekonomi global, dan menciptakan lingkungan perdagangan yang lebih teratur, transparan, dan terstruktur.
Baca juga: keuntungan dan cara import barang dari china
Pendahuluan: Mengapa HS Code Penting dalam Perdagangan Global?
HS Code adalah sistem pengkodean yang digunakan untuk mengklasifikasikan barang-barang yang diperdagangkan di seluruh dunia. Tanpa adanya sistem ini, proses impor dan ekspor barang akan jauh lebih rumit dan rawan kesalahan, baik dalam perhitungan tarif bea cukai maupun dalam pemenuhan regulasi. Sistem ini mempermudah negara-negara di seluruh dunia untuk berkomunikasi secara efektif mengenai jenis barang yang diperdagangkan, memastikan bahwa pengenaan tarif yang sesuai dilakukan, serta menjaga pengawasan terhadap barang-barang yang dibatasi atau terlarang.
HS Code, singkatan dari Harmonized System Code, adalah sebuah sistem klasifikasi barang yang dikelola oleh World Customs Organization (WCO). Sistem ini digunakan oleh lebih dari 200 negara di seluruh dunia untuk mengkategorikan barang-barang dalam perdagangan internasional. HS Code terdiri dari serangkaian angka yang menunjukkan kategori dan subkategori barang.
Sistem ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1988 oleh WCO dengan tujuan untuk memfasilitasi perdagangan internasional yang lebih efisien. HS Code memiliki struktur yang terstandarisasi sehingga dapat digunakan oleh hampir semua negara, meskipun beberapa negara menambahkan digit lebih lanjut untuk penyesuaian lokal.
Pos Tarif (Tariff Item)
Pos tarif adalah tingkat paling rinci dari HS Code dan menggunakan enam digit angka yang lebih spesifik untuk setiap jenis barang. Misalnya, di bawah subkelompok ayam hidup, pos tarif akan memberikan kode untuk jenis ayam tertentu. Ini memungkinkan identifikasi barang yang sangat terperinci,
HS Code yang tepat akan memudahkan proses pengenaan tarif dan kepabeanan, serta meminimalkan kesalahan klasifikasi barang.
Siapa yang menggunakan HS Code?
Secara umum, Harmonized System Code (HS Code) digunakan oleh berbagai pihak untuk memfasilitasi perdagangan internasional, menyediakan data statistik, mengelola tarif dan kepabeanan, serta membantu dalam analisis pasar dan perencanaan kebijakan ekonomi.
Mereka yang menggunakan HS Code, antara lain:
Cara Mencari HS Code via INSW
Caramengecek HS code yang pertama, yakni bisa dilakukan via situs INSW atau Indonesia National Single Window). Adapun, situs ini memang disediakan pemerintah sebagai layanan pencarian HS code barang impor dan ekspor, secara daring.
Layanan ini dapat kamu akses pada situs web eservice.insw.go.id. Lewat portal ini, pelaku dagang dapat melihat kode HS barang beserta pajak dan ketentuan lain yang mengikat barang tersebut.
Berikut panduan mencari kode HS barang melalui situs INSW.
Selain melalui situs INSW, kode HS juga dapat kamu lihat melalui situs Kementerian Perdagangan, pada portal Intrade.
Cara Mencari HS Code via Portal BTKI
Caramengecek kode HS lainnya adalah dengan mencari via portal BTKI. Di mana para pelaku usaha, bisa mencoba alternatif cara ini, yang disediakan oleh Kementerian Keuangan RI melalui Dirjen Bea Cukai.
Portal BTKI ini, memiliki tampilan yang lebih banyak indikator pencariannya, bahkan jika kamu inginmengecek besaran pajak yang harus dibayarkan, juga bisa gunakan portal ini.
Nah, untuk panduan dalam caramengecek HS code dari portal BTKI Bea Cukai, berikut langkah-langkahnya:
Sederhananya, kode HS menggunakan kode nomor, yang bertujuan untuk mengklasifikasikan barang. Nah, kode-kode nomor tersebut menjelaskan hingga mencakup berbagai uraian barang, yang tersusun secara sistematis.
Bagaimana contoh penulisan HS code yang memiliki 8 digit angka tersebut? Terlebih nomor tersebut juga memiliki arti, serta sistem penomorannya dalam HS, terbagi menjadi Bab (2-digit), pos (4-digit), dan sub-pos (6-digit). Berikut penjelasannya:
Kode HS “topi”, yaitu 6504.00.00
___ Pos (Heading) 6504
____ Sub-pos (Sub-heading) 6504.00
_____ Sub-pos ASEAN, ASEAN Harmonized Tariff Nomenclature (AHTN)
Penjelasan di atas saja tidak cukup? Yuk simak cara membaca kode HS berikut ini:
Penjelasan dari HS code dari dua digit pertama adalah kode nomor yang menunjukkan Bab tempat suatu barang, diklasifikasikan. Contohnya, kode nomor tersebut menunjukkan topi yang termasuk dalam Bab 65, yang memuat “Penutup Kepala dan Bagiannya”.
Dua nomor selanjutnya pada kode HS ini, menunjukkan bagian Heading atau pos barang pada suatu Bab. Contohnya, masih tentang topi yang menunjukkan bahwa benda berupa topi ini, diklasifikasikan pada pos 6504.
Dalam situs web INSW, pos ini memuat penjelasan “Topi dan tutup kepala lainnya, dianyam atau dibuat dengan merakit strip dari berbagai bahan, diberi garis atau dirapikan pinggirannya maupun tidak”.
Kode nomor ini, menunjukkan sub-heading atau sub-pos, di mana bagian ini menjelaskan pada setiap pos dan bab yang dimaksud. Pada contoh di atas, barang tersebut diklasifikasikan pada sub-pos 6504.00.
Jika dilihat secara keseluruhan yakni 8 digit angka, maka penjelasan yang dimaksud adalah hal yang menunjukkan pos tarif nasional yang diambil dari BTBMI, dan berasal dari teks AHTN.
Adapun, pos tarif ini menunjukkan besarnya pembebanan (Bea Masuk, PPN, PPnBM atau Cukai), bahkan jika ada peraturan lain yang mungkin saja, mengikat pada barang tersebut.
Nah, itu dia cara membaca HS code agar kamu bisa mengetahui maksud dari kode serta istilah-istilah kegiatan impor, hingga ekspor. Tidak hanya itu, penjelasan caramengecek HS code untuk klasifikasi barang ekspor dan impor, juga sudah ada di atas, dengan cara yang cukup mudah.
Umumnya, para pebisnis impor atau ekspor yang sering menemukan istilah tersebut, di setiap kegiatan mereka. Namun, untuk kamu para importir pemula, baik untuk keperluan bisnis maupun pribadi, jangan khawatir jika kamu belum paham tentang hal ini.
Kelompok (Heading)
Di bawah setiap bab, terdapat kelompok yang diidentifikasi dengan empat digit angka. Kelompok ini memberikan klasifikasi yang lebih spesifik dari barang-barang dalam setiap bab.
Masih Ragu mau impor atau ekspor? atau baru pertama kali?
Langsung saja hubungi arahin.id, kami siap membantu, menjawab setiap pertanyaan Anda!
Pesatnya kemajuan perdagangan global membutuhkan sebuah sistem standar sebagai pilar yang tidak tergantikan dalam mempermudah dan menyelaraskan kegiatan ekspor-impor di seluruh dunia.
Harmonized System Code atau HS Code adalah sistem kode tarif internasional yang menjadi bahasa universal bagi barang-barang yang diperdagangkan di berbagai belahan dunia.
Dalam kerumitan pasar internasional dengan ribuan jenis produk dan berbagai kebijakan tarif di setiap negara, HS Code menjadi panduan yang tidak ternilai harganya bagi pelaku perdagangan, pelaku bisnis, pemerintah, dan lembaga terkait.
Mari kita eksplor lebih dalam tentang pengertian HS Code, bagaimana sistem ini berfungsi, dan mengapa penting untuk semua pihak yang terlibat dalam aktivitas perdagangan internasional.