Stator Coil Adalah

Tanda-Tanda Kerusakan pada Alternator Mobil

Stator memegang peranan yang penting dan ketika mengalami kerusakan maka akan mempengaruhi kinerja dari alternator atau yang juga disebut dinamo ampere. Kerusakan pada alternator tidak hanya disebabkan oleh stator yang berhenti bekerja tetapi juga penyebab lain.

Misalnya saja pemasangan komponen yang tidak sesuai standar atau beban yang diberikan terlalu besar. Tidak merawat mobil dengan rutin membuat sistem dinamo ampere tidak dicek, padahal Anda mungkin memiliki intensitas penggunaan yang tinggi.

Semua penyebab tersebut bisa menimbulkan kerusakan pada dinamo ampere yang harus segera diperbaiki. Sehingga semua komponen termasuk stator dapat berfungsi dengan baik.

Kerusakan yang terjadi pada alternator akan menimbulkan beberapa tanda yang bisa Anda amati ketika mengendarai mobil. Apa saja tandanya, berikut penjelasannya.

Cara Kerja Stator pada Alternator

Sebuah mobil perlu pengisian daya listrik kembali pada baterai dan disebut dengan sistem pengisian. Baterai yang dimaksud di sini adalah accu yang akan menyimpan dan mengalirkan listrik ketika dibutuhkan.

Fungsi stator dalam sistem pengisian adalah untuk menghasilkan arus listrik (AC) yang nantinya akan disearahkan dioda supaya berubah menjadi arus DC. Mengapa arus DC, karena arus tersebut yang sesuai dengan baterai mobil atau accu.

Stator coil akan mulai bekerja ketika rotor coil yang ada di tengah bergerak berputar saat mesin mobil dinyalakan. Kemudian rotor akan menciptakan medan magnet serta perpotongan garis gaya magnet. Ketika gaya magnet muncul, stator yang statis akan menghantarkan arus listrik.

Arus listrik yang terbentuk akan dialirkan ke bagian dioda supaya diubah menjadi arus DC, baru dialirkan ke baterai mobil. Jadi tanpa adanya putaran dari rotor coil, maka tidak akan ada loncatan elektron yang dapat memicu aliran listrik di kumparan stator.

Kumparan rotor adalah komponen alternator yang kerjanya berputar. Fungsi utama dari komponen ini adalah menciptakan kemagnetan. Rotor memiliki kuku-kuku yang fungsinya sebagai kutub magnet.

Pada saat komponen stator pada alternator mengalami kerusakan, maka tidak akan ada arus listrik yang tercipta. Meskipun rotor bergerak menciptakan daya magnet, namun tidak akan diubah menjadi arus listrik dan tak ada arus yang dilanjutkan ke dioda.

Lampu Mobil Mulai Meredup

Baca Juga : Jangan Asal Ganti Rantai Motor, Kenali Dulu Spesifikasinya!

Ciri pertamanya adalah lampu mobil akan mulai melemah, khususnya ketika Anda menyalakan lampu sorot. Tanda ini adalah peringatan kecil kerusakan pada alternator yang tidak boleh dianggap remeh.

Cahaya lampu perannya sangat penting agar Anda tetap bisa berkendara dengan nyaman di malam hari. Segera cek apakah kerusakan memang terjadi pada alternator atau karena lampu yang sudah menurun kualitasnya.      2. Muncul Bau Terbakar

Anda juga akan mencium bau terbakar, biasanya disebabkan karena kabel pada alternator terbakar. Kabel dapat terbakar karena adanya gesekan belt yang tidak dipasang dengan benar.

Penyebab lainnya juga bisa karena mesin yang bekerja terlalu berat sedangkan aki tidak dapat bekerja karena suplai listrik yang kurang atau berlebihan. Munculnya bau ini tentu akan membuat Anda panik, jadi sebaiknya segera bawa ke bengkel terdekat untuk pengecekan lebih lanjut.     3. Terdengar Suara Bising

Mobil yang muncul suara berisik ketika dikendarai menandakan mengalami kerusakan di dalamnya. Salah satu kerusakan bisa berasal dari alternator yang tidak bekerja maksimal. Ketika alternator adalah sumber masalahnya, maka akan terdengar bunyi decitan.

Suara akan terdengar pada bagian ruang mesin yang disebabkan posisi pulley tidak sejajar. Akibatnya belt pada alternator terpelintir dan menciptakan suara decitan.     4. Aki Tidak Kuat Menyalakan Mobil

Jangan langsung menyalahkan aki ketika mobil tidak bisa dinyalakan, karena bisa saja dikarenakan kerusakan alternator. Aki tidak dapat menyimpan daya karena tidak ada arus listrik yang dihasilkan oleh alternator.

Penyebabnya bisa kerusakan salah satu komponen alternator seperti stator atau rotor.

Jangan biarkan ketika muncul tanda-tanda tersebut dan segera bawa ke bengkel resmi Suzuki terdekat. Sumber kerusakan pada alternator pun akan segera ditemukan dan diperbaiki.

Seperti yang Anda ketahui, kelistrikan termasuk hal yang penting pada mobil misalnya untuk menghidupkan lampu mobil. Adapun komponen utama kelistrikan mobil yaitu alternator yang terdiri dari kumparan rotor dan stator. Lalu, apa itu stator dan apa fungsi stator? Berikut penjelasannya.

Sebelum mengetahui fungsinya, pahami dulu apa itu stator, yaitu:

Stator adalah komponen alternator yang memiliki bentuk berupa kumparan statis dimana 3 kumparan pada stator ini salah satunya terhubung menjadi satu. Pada bagian tengah kumparan, membentuk gulungan yang kerap disebut dengan titik netral.

Gulungan tersebut biasanya terbuat dari bahan tembaga yang diisolasi pada plastik. Kumparan stator tersebut dililitkan pada inti stator dimana jumlah gulungan pada stator adalah sama.

Stator atau yang juga sering disebut dengan kumparan stator ini memiliki letak yang sangat dekat dengan kumparan rotor bahkan hanya berjarak beberapa milimeter saja.

Lalu, apa fungsi stator pada alternator? Fungsi dari komponen ini yaitu untuk menghasilkan arus listrik pada mobil dimana arus listrik yang dihasilkan komponen ini berjenis arus bolak balik atau daya AC.

Berikutnya stator berfungsi guna mengubah energi mekanik mesin menjadi energi listrik. proses perubahan energi tersebut dikenal dengan induksi elektromagnetik. Kegunaan stator lainnya yaitu mengubah arus bolak balik menjadi DC atau arus searah.

Tak hanya itu, stator juga memberi energi pada kumparan rotor untuk menciptakan medan magnet.

Jadi, fungsi stator pada alternator adalah untuk menghasilkan arus listrik dan mengisi daya listrik mobil yang sedang Anda gunakan sehingga bisa menghidupkan lampu dan sistem kelistrikan lain.

Setiap mobil memiliki sistem pengisian daya yaitu proses pengisian kembali daya listrik pada baterai atau ACCU mobil. Fungsi stator pada sistem pengisian adalah memproduksi aliran listrik dengan arus bolak balik atau AC yang kemudian akan disalurkan pada dioda untuk dirubah menjadi arus listrik searah atau DC.

Alasan mengapa arus listrik bolak balik pada stator perlu dirubah menjadi DC atau arus searah karena jenis arus tersebutlah yang bisa dipakai oleh baterai atau ACCU mobil.

Fungsi stator bekerja saat mobil dinyalakan dimana rotor coil akan bergerak berputar. Saat bergerak, rotor akan menciptakan medan magnet. Saat itulah, stator statistik akan mulai menghantarkan listrik.

Arus listrik yang dihantarkan stator akan disalurkan pada dioda untuk kemudian diubah menjadi arus searah atau DC. Setelah itu, barulah arus listrik akan disalurkan pada ACCU mobil.

Jika kumparan rotor tidak berfungsi dengan baik maka akan sangat berpengaruh pada kerja stator. Apabila kumparan stator pada alternator ini rusak maka tidak bisa tercipta arus listrik pada mobil. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk merawat dan menjaga alternator dengan baik.

Ketika alternator rusak maka lampu mobil akan mulai redup. Redupnya lampu sendiri bisa dikarenakan rusaknya alternator atau lampu sudah usang. Alternator yang rusak juga bisa ditandai dengan terciumnya bau seperti terbakar, suara mobil menjadi berisik serta aki yang tidak menyala.

Jika Anda mendapati beberapa gejala kerusakan alternator tersebut maka segera bawa mobil Anda ke bengkel resmi terdekat untuk segera dilakukan perbaikan.

Jadi, fungsi stator adalah untuk menghasilkan arus listrik bolak balik untuk kemudian diubah dan disalurkan pada baterai mobil. Agar sistem pengisian listrik bekerja dengan maksimal, maka Anda perlu rutin melakukan pengecekan pada stator mobil Anda.

Mau mendapatkan tips dan informasi otomotif lainnya? Segera kunjungi website https://suzukisumberbaru.co.id/ untuk informasi selengkapnya.

Mengenal Fungsi Stator Pada Alternator

Stator juga sering disebut dengan stator coil atau kumparan stator. Bentuknya sendiri adalah kumparan statis dengan tiga kumparan yang salah satu ujungnya menjadi satu. Pada bagian tengahnya merupakan pusat gulungan dan disebut sebagai titik netral atau terminal N.

Kumparannya sendiri dililitkan dengan rangka besi yang disebut dengan inti stator dan jumlah gulungannya masing-masing sama. Lilitannya sendiri saling bertumpukan dan berurutan.

Tujuannya adalah supaya mendapatkan sudut fasa yang dibutuhkan agar tegangan yang dihasilkan berbeda. Nantinya output dari alternator akan menjadi tiga fasa.

Lalu apa fungsi stator pada alternator?  Fungsi utamanya adalah menghasilkan arus listrik, jenis arus listrik yang diciptakannya adalah arus bolak balik atau AC pada saat rotor memiliki medan magnet yang berputar.

Letak dari kumparan stator ada di dalam alternator dan di bagian luar dari rotor coil. Jarak antara permukaan rotor dengan stator sendiri hanya beberapa milimeter. Jarak tersebut sengaja dibuat agar fungsi stator dapat bekerja dengan baik.

Baca Juga : Mendeteksi Power Steering Elektrik Mobil yang Mulai Rusak

Jenis hubungan dari gulungan kumparan stator ada dua. Pertama adalah hubungan model bintang yang bisa dibedakan dengan mudah. Jenis bintang memiliki empat ujung kumparan yakni tiga ujungnya yang terhubung ke dioda dan satu lagi gabungan dari ketiga ujung lain.

Kumparan jenis bintang lebih sering digunakan pada alternator yang perlu output tegangan tinggi di kecepatan lambat. Artinya saat muncul tegangan di satu fasa, maka ada dua kumparan yang terhubung seri di satu rangkaian tertutup.

Kedua adalah jenis sambungan delta yang juga mudah dikenali karena terdapat tiga ujung kumparan yang ketiganya dihubungkan ke dioda penyearah.

Model ini biasanya digunakan pada alternator yang bisa menghasilkan arus lebih besar ketika putaran rendah. Semua kumparan pada model delta akan disambungkan secara paralel.

Fungsi stator begitu penting sehingga tak hanya digunakan pada mobil saja, tetapi juga pada generator listrik, sirine, motor listrik, dll. Hanya saja fungsi dari stator akan berbeda-beda sesuai dengan konfigurasinya.

Fungsi stator pada alternator yang bertujuan untuk menciptakan arus bolak balik ini perlu disearahkah oleh dioda. Penciptaan arus juga tidak terlepas dari komponen rotor coil yang akan membangkitkan medan magnet ketika berputar.

Untuk tahu lebih jauh mengenai cara kerja stator pada alternator, Anda bisa mempelajarinya berikut ini.

Kumparan stator (stator coil) merupakan komponen alternator yang memiliki fungsi untuk menghasilkan arus bolak-balik (Alternating Current/AC). Kumparan stator ini terpasang secara fixed atau tetap pada inti stator dan terikat pada rumah alternator sehingga tidak ikut berputar (statis).

Kumparan stator ini terdiri dari 3 gulungan kawat berisolasi yang dililitkan pada slot di sekeliling inti stator. Setiap gulungannya mempunyai jumlah lilitan yang sama. Ketiga gulungan kawat dililitkan secara saling bertumpuk berurutan untuk mendapatkan sudut fasa yang diperlukan sehingga tegangan yang dihasilkan oleh tiap gulungan stator mempunyai sudut fasa yang berbeda sehingga output alter nator tersebut menjadi tiga fasa.

Ada beberapa macam hubungan dari kumparan stator, dan yang saya punya gambarnya baru dua, yakni model bintang (yang atas) dan model delta. Berikut ini gambarnya :

Kumparan stator dengan sambungan model bintang pada alternator dapat diidentifikasi dengan mudah karena jenis ini mempunyai empat ujung kumparan, yaitu tiga ujung kumparan yang berhubungan dengan dioda dan satu ujung kumparan (gabungan dari tiga ujung kumparan stator) yang disebut dengan sambungan netral (N) (di titik pusat, lihat gambar diatas). Penggunaan model bintang ini adalah pada alternator yang membutuhkan output tegangan yang tinggi pada saat kendaraan melaju dengan kecepatan lambat.

Berbeda dengan kumparan stator jenis sambungan bintang, sambungan delta ini jumlah kumparannya hanya tiga ujung kumparan stator yang mana ketiga ujung kumparan tersebut dihubungkan dengan rectifier (dioda). Penggunaan model ini adalah pada alternator yang mampu menghasilkan arus yang besar pada saat putaran rendah. Ketiga kumparan ini dihubungkan secara paralel.

Listrik merupakan komponen penting dalam mobil untuk bisa menyalakan lampu. Supaya arus listrik terpenuhi, komponen alternator sangat dibutuhkan untuk bekerja sebagai sistem pengisian mobil.

Alternator atau dinamo strom ini juga memiliki beberapa komponen yaitu stator dan kumparan rotor. Bagaimana fungsi stator dalam alternator dan cara kerjanya perlu Anda ketahui karena besar dampaknya terhadap terciptanya arus listrik.

Kenali apa saja fungsi dari stator secara detail dan seperti apa cara kerjanya dalam sistem kelistrikan mobil.