Hujan Petir Doa

Doa Ketika Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

Saat hujan turun dengan deras, disertai petir dan angin kencang, maka kita juga disunnahkan untuk berdoa, agar hujan tersebut tidak menimbulkan bencana dan kerusakan. Doa yang dibaca adalah sebagai berikut:

اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

Allahumma haawalaina wa laa ‘alaina. Allahumma ‘alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari.

Artinya: Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turunkan lah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah, dan tempat tumbuhnya pepohonan3

Doa ini juga diajarkan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari. Dalam hadits tersebut disebutkan bahwa Rasulullah SAW membaca doa ini saat hujan lebat disertai petir dan angin kencang4

Doa ini mengandung makna meminta perlindungan kepada Allah dari bahaya hujan yang berlebihan, yang bisa menyebabkan banjir, tanah longsor, dan lain-lain. Doa ini juga mengarahkan hujan ke tempat-tempat yang membutuhkan, seperti dataran tinggi, gunung, lembah, dan pepohonan, yang bisa mengambil manfaat dari hujan tersebut.

Amalan Sunah Saat Turun Hujan

Selain berdoa, ada beberapa amalan lain yang bisa kita lakukan, yaitu:

Mengucapkan syukur saat hujan turun, merupakan bentuk terima kasih kita kepada Allah Swt. atas nikmat hujan yang telah diberikan. Sehingga nikmat yang ada itu dapat memberikan banyak kemanfaatan bagi kehidupan.

2.       Membasahi tubuh dengan air hujan

Sebagaimana perkataan Anas bin Malik r.a., "Kami pernah kehujanan bersama Rasulullah saw. Lalu, Rasulullah menyingkap bajunya  hingga terguyur hujan. Kemudian kami bertanya, 'Wahai Rasulullah, mengapa engkau melakukan demikian?' Lantas Rasulullah saw. berdabda, "Karena hujan ini baru saja Allah ciptakan." (HR. Muslim).

3.       Tidak mencela hujan

Rasulullah saw. melarang umatnya untuk mencela angin dan hujan yang terjadi atas kehendak Allah Swt. Karena hal ini menjadi salah satu pemantik seseorang menjadi tidak bersyukur atas apa yang telah diberikan oleh Allah Swt. Bahkan, beberapa ulama ada yang berpendapat bahwa larangan mencaci maki ini dapat tergolong dalam syirik.

4.       Berwudhu dengan air hujan

Ibnu Qudamah mengatakan, ”Dianjurkan untuk berwudhu dengan air hujan apabila airnya mengalir deras.” (Al-Mughni). Hal ini disesuaikan dengan sebuah hadits dari Yazin bin Al Hadi, apabila terdapat air deras yang mengalir, Rasulullah saw. bersabda, “Keluarlah kalian bersama kami menuju air ini yang telah dijadikan oleh Allah sebagai alat untuk bersuci.” Kemudian mereka bersuci dengan air tersebut dan memuji Allah atas nikmat yang diberikan.  (HR. Baihaqi).

Doa Ketika Ada Petir: Arab, Latin dan Arti

Dilansir dari Terjemah Kitab al-Adzkar oleh Imam an-Nawawi, dalam kitab al-Muwatha', dari Abdullah bin Azzubair RA, ia berkata: 'Sungguh, jika Rasulullah melihat petir dan mendengar guruh, beliau meninggalkan obrolan dan membaca,

سُبْحانَ الَّذي يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالمَلائِكَةُ مِنْ خِيفَتِهِ

Arab Latin: "Subhaanal ladzii yusabbihur ra'du bihamdihii wal malaa-ikatu min khiifatih."

Artinya: "Mahasuci Allah, Yang petir bertasbih dengan memuji kepada-Nya, dan para malaikat takut kepada-Nya."

Doa Setelah Hujan Reda

Saat hujan reda dan langit kembali cerah, maka kita juga disunnahkan untuk berdoa, sebagai bentuk rasa syukur dan penghargaan atas nikmat Allah. Doa yang dibaca adalah sebagai berikut:

مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ

Muthirna bi fadhlillahi wa rohmatih.

Artinya: Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah5

Doa ini juga diajarkan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim. Dalam hadits tersebut disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Pada pagi hari, di antara hambaKu ada yang beriman kepadaKu dan ada yang kafir. Siapa yang mengatakan ‘Muthirna bi fadhlillahi wa rohmatih’ (kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah), maka dialah yang beriman kepadaku dan kufur terhadap bintang-bintang. Sedangkan yang mengatakan ‘Muthirna binnau kadza wa kadza’ (kami diberi hujan karena sebab bintang ini dan ini), maka dialah yang kufur kepadaku dan beriman pada bintang-bintang.” 6

Doa ini mengandung makna mengakui bahwa hujan adalah karunia dan rahmat Allah, bukan karena faktor-faktor lain, seperti bintang, musim, atau ilmu pengetahuan. Doa ini juga menunjukkan rasa syukur dan penghormatan kepada Allah, yang telah memberi kita hujan yang bermanfaat.

Doa saat turun hujan adalah salah satu amalan sunnah yang dianjurkan bagi umat Islam. Doa ini bisa dibaca sesuai dengan kondisi hujan, baik ketika hujan turun, ketika hujan lebat disertai petir dan angin kencang, maupun ketika hujan reda. Doa ini bertujuan untuk meminta kebaikan dan berkah dari hujan, serta untuk berlindung dari keburukan dan bencana yang ditimbulkan oleh hujan. Doa ini juga menunjukkan rasa syukur dan pengakuan atas kekuasaan Allah, yang mengatur segala sesuatu di langit dan di bumi. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kita tentang doa saat turun hujan. Aamiin.

Memanjatkan doa saat turun hujan lebat dan petir menjadi hal yang penting agar kita selalu mendapatkan perlindungan dari Allah Swt. Selain itu, tentu agar hujan lebat yang sedang turun tidak menimbulkan bencana atau dampak negatif lain bagi orang-orang atau lingkungan yang terkenanya. Seperti banjir, tanah longsor, dan lainnya.

Hujan merupakan salah satu rezeki dan nikmat yang dari Allah Swt. Peristiwa alam ini dapat memberikan manfaat yang luar biasa bagi makhluk hidup yang ada di bumi. Hujan menyeimbangkan kondisi alam yang membutuhkan asupan air. Namun, hujan dapat turun dengan intensitas yang berbeda-beda, tergantung kondisi geologis dan musim yang sedang berlangsung. Itulah sebabnya, ada hujan yang hanya turun berupa rintik tetapi juga bisa turun dalam kondisi lebat disertai petir bersahutan.

Menariknya, dalam Islam peristiwa hujan menjadi salah satu momen diijabahnya doa kita oleh Allah Swt. Sebagaimana Ibnu Qudamah mengatakan, “Dianjurkan berdoa ketika turunnya hujan sebagaimana diriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Carilah doa yang mustajab pada tiga keadaan: (1) bertemunya dua pasukan; (2) menjelang shalat dilaksanakan; dan (3) saat hujan turun.””

Doa yang dipanjatkan pun dapat beragam. Mulai doa memohon keselamatan, keberkahan, perlindungan saat hujan tersebut diturunkan. Utamanya, ketika hujan mulai memasuki fase menjadi lebat dan petir bergemuruh, maka sebaiknya doa yang dipanjatkan pun bukan lagi tentang keinginan atau impian pribadi saja. Melainkan agar hujan tersebut tidak menjadi bencana.

Doa Hujan Deras agar Tidak Terjadi Banjir

Rasulullah SAW pernah membaca doa ini saat khutbah Jumat ketika seorang sahabat melaporkan dampak hujan deras selama enam hari, yang menyebabkan kerugian harta benda dan kerusakan fasilitas jalan.

Doa ini menjadi ikhtiar agar hujan yang turun membawa berkah, bukan bencana, mengingat pentingnya memohon perlindungan dan keberkahan kepada Allah SWT. Berikut doa yang diriwayatkan Imam Bukhari yang ditulis Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah dalam Kitab Al-Wabilus Shayyib minal Kalimit Thayyib.

اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا ,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

Latin: Allāhumma hawālainā wa lā 'alainā. Allāhumma 'alal ākāmi wal jibāli, waz zhirābi, wa buthūnil awdiyati, wa manābitis syajari.

Artinya: Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami (memberkahi), bukan di atas kami (memudharatkan). Ya Allah, turukanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah, dan tempat tumbuh pohon.

Ikhtiar Solidaritas Kemanusiaan Palestina

TRIBUNJATIM.COM - Beberapa daerah Jawa Timur belakangan kerap turun hujan pada sore hingga malam hari.

Agar terhindar dari bahaya dan bencana saat hujan turun, disarankan membaca doa ketika hujan.

Sejatinya, hujan adalah rahmat dari Allah SWT.

Dalam sebuah riwayat, dikatakan, "Ada dua hal yang tidak tertolak, yaitu doa pada waktu adzan dan ketika hujan." (Shahih Al-Jami')

Namun dalam kondisi tertentu, umat Islam diperbolehkan berdoa agar hujan reda atau turunnya hujan dialihkan ke tempat lain, seperti gunung, bukit, atau laut yang jauh dari permukiman.

Doa ini tidak hanya bertujuan agar hujan memberikan berkah dan manfaat, tetapi juga untuk menghindari musibah seperti genangan air, banjir, air bah, dan bencana lain yang mungkin ditimbulkan oleh hujan yang berlebihan.

Berikut selengkapnya doa ketika hujan agar reda dan doa mengalihkan hujan ke tempat lain, lengkap Bahasa Arab dan terjemahannya:

Baca juga: Doa Ketika Hujan Agar Tak Menjadi Banjir yang Dibaca Rasulullah, Lengkap Bahasa Arab dan Terjemahan

1. Doa saat hujan lebat:

"اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا، اللَّهُمَّ عَلَى الْآقَاءِ وَالْقِرَابِ، وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ" (Allahumma hawälaina wala 'alaina, allahumma 'alal âkāmi wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthûnil audiyati wa manabitisy syajari).

Artinya: “Ya Allah, turunkan lah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turunkan lah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan.”

2. Doa saat hujan disertai petir:

"سُبْحَانَ الَّذِي يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلَائِكَةُ مِنْ خِيفَتِهِ" (Subhaanalladzii yusabbihur ro’du bihamdihi wal malaaikatu min khiifatih).

Artinya: “Mahasuci Allah yang dengan memuji-Nya bertasbih lah halilintar dan juga para malaikat karena takut kepada-Nya.”

Baca juga: 3 Doa Naik Kendaraan Darat, Laut, Udara agar Selamat sampai Tujuan, Ada Bacaan Arab, Latin, Artinya

Baca juga: Ketahui 5 Adab Membaca Doa Dalam Islam, Ada Doa Naik Kendaraan hingga Amalan Sunnah Saat Bepergian

3. Doa saat hujan disertai angin kencang:

Hujan adalah salah satu nikmat Allah SWT yang diturunkan kepada makhluk-Nya. Hujan membawa banyak manfaat, seperti menyuburkan tanaman, mengisi sumber air, membersihkan udara, dan menyejukkan suasana. Namun, hujan juga bisa membawa dampak negatif, seperti banjir, tanah longsor, petir, dan angin kencang. Oleh karena itu, sebagai umat Islam, kita dianjurkan untuk berdoa saat turun hujan, baik untuk meminta kebaikan dan berkah darinya, maupun untuk berlindung dari keburukan dan bencananya.

Doa ketika angin bertiup kencang

Selain petir, angin juga kerap bertiup kencang saat hujan. Ada doa yang disunahkan apabila itu terjadi. Dari A'isyah radhiyallahu 'anha, Rasulullah membacakan doa berikut ketika ada angin kencang:

اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيهَا وَخَيْرَ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيهَا وَشَرِّ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ

Allahumma inni asaluka khoira haa wa khoira maa fiihaa wa khoira maa arsilat bihi wa a'uudzubika min syarri haa wa syarri maa fiihaa wasyari maa arsilat bih

Artinya: "Ya Allah, aku memohon kepadamu kebaikan angin ini, kebaikan yang dibawa angin ini, dan kebaikan angin ini diutus. Dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukan angin ini, keburukan yang dibawa angin ini, dan keburukan angin ini diutus." (HR. Muslim 2122).

Doa Hujan Deras Lengkap dengan Arab, Latin, dan Artinya

اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

Bacaan latin: Allahumma haawalaina wa laa 'alaina. Allahumma 'alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari

Artinya: "Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turunkan lah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan."

Doa ketika Hujan Disertai Angin Kencang

اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْئَلُكَ خَيْرَهَا وَ خَيْرَ مَا فِيْهَا وَ خَيْرَمَا أُرْسِلَتْ بِهِ، وَ أَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّهَا وَ شَرِّمَا فِيْهَا وَ شَرِّمَا أُرْسِلَتْ بِهِ

Allahumma innii as-aluka khoirohaa wa khoiro maa fiihaa wa khoiro maa ursilat bih. Wa-a’uudzubika min syarrihaa wa syarri maa fiihaa wa syarri maa ursilat bih.

Artinya: Ya Allah, saya memohon kepada-Mu kebaikan angin ini, kebaikan yang ada di dalamnya, dan kebaikan yang Engkau kirim bersamanya. Dan saya berlindung kepada-Mu dari kejahatan angin ini, kejahatan yang ada di dalamnya, dan kejahatan yang Engkau kirim bersamanya.

Seorang muslim diajarkan untuk baca doa saat hujan lebat dan petir terjadi di sekitarnya. Doa tersebut dapat meminimalisir atau bahkan menolak bencana yang tidak diinginkan akibat cuaca ekstrem yang terjadi.

Indonesia memiliki iklim tropis  karena itu hanya mengenal dua musim yaitu musim hujan dan musim kering. Seiring dengan perubahan cuaca global yang ditandai kenaikan suhu bumi dari sebelumnya, prediksi kedatangan dua musim tersebut tidak lagi sama seperti tahun tahun sebelumnya.

Selain itu muncul anomali cuaca seperti cuaca panas yang berkepanjangan, hujan badai bahkan angin puting beliung yang tidak pernah warga Indonesia hadapi sebelumnya.

Sebagai seorang muslim dalam menghadapi situasi cuaca hujan yang ekstrem dapat mencontoh bagaimana para sahabat diajarkan oleh Rasulullah SAW dalam menghadapinya.

Baca Juga: Ini Doa Terbaik Dari Keluarga untuk Jamaah Yang Pulang Umrah

Diriwayatkan dalam hadits Anas bin Malik, Rasulullah SAW memohon kepada Allah Ta’ala agar cuaca hujan yang tidak kunjung berhenti dengan doa saat terjadi hujan dan petir.

اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَر

“Allahumma haawalaina wa laa ’alaina. Allahumma ’alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari”

Artinya : Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turukanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan.” (HR. Bukhari no. 1014 dan Muslim no. 897)

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-21] Tentang Istiqamah

Selanjutanya dari Ibnul Qayyim mengatakan, ”Ketika hujan semakin lebat, para sahabat meminta pada Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam untuk memohon pada Allah agar cuaca kembali menjadi cerah. Akhirnya beliau membaca do’a di atas.” (Zaadul Ma’ad, 1: 439)

Adapun bila hujan lebat yang disertai petir dalam Kitab Al Muwaththa yang disusun Imam Malik bin Anas, Rasulullah SWT berdoa

سُبْحَانَ الَّذِيْ يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلَائِكَةُ مِنْ خِيْفَتِهِ

“Subhanalladzi yusabbihur ro’du bi hamdihi wal malaaikatu min khiifatih”

Baca Juga: Hijrah Hati dan Diri: Panduan Syariah untuk Transformasi Spiritual dan Pribadi

Artinya : “Maha Suci Allah yang petir dan para malaikat bertasbih dengan memuji-Nya karena rasa takut kepada-Nya.”

Semoga dengan dibacakannya doa saat hujan dan petir terjadi, Allah Ta’ala menghindarkan kita semua dari segala bentuk musibah akibat hujan lebat yang disertai petir. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Aksi Peduli Palestina: Cara Efektif dan Nyata Membantu Sesama yang Membutuhkan

Duh, kenapa tiba-tiba hujan, sih?

Jujur saja, sebagian besar dari kita pasti pernah ngedumel kalimat tersebut di dalam hati. Itu termasuk manusiawi karena bisa saja pada saat turun hujan, ada hal penting yang perlu segera dikerjakan.

Namun, segera hilangkan kebiasaan kurang baik tersebut, ya. Hal ini karena hujan sejatinya adalah rahmat dari Allah subhanahu wa ta'ala. Tanpa hujan, tiada kehidupan di atas muka bumi ini. Hal ini seperti yang tertera dalam Surah Qaf ayat 9–11 yang artinya,

"Dan Kami turunkan dari langit air yang banyak manfaatnya lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam, dan pohon kurma yang tinggi-tinggi yang mempunyai mayang yang bersusun-susun, untuk menjadi rezeki bagi hamba-hamba (Kami), dan Kami hidupkan dengan air itu tanah yang mati (kering). Seperti itulah terjadinya kebangkitan." (QS. Qaf, [50]:9–11)

Selain itu, hujan merupakan salah satu waktu mustajab untuk berdoa. Nah, berikut ini adalah lima doa ketika hujan yang perlu diamalkan sebagai permohonan dan bentuk rasa syukur kepada Allah.